Coach adalah salah satu brand mewah asal New York yang dikenal atas kualitas baik dengan harga cukup terjangkau dalam kategorinya. Brand mid-luxury yang populer berkat tas stylish, kini semakin dikenal oleh orang Indonesia sebagai salah satu brand favorit mbak SCBD. Ya, lanyard Coach menjadi salah satu “mbak - mbak SCBD starter pack” yang kerap diperbincangkan di media sosial. Namun tidak terbatas pada aksesori, brand Coach juga menyediakan pakaian yang tidak kalah modis 9nagapoker.
Selama 81 tahun eksis dan berkarya, tentu terdapat sejumlah fakta menarik dari sejarah Coach. Penasaran apa saja? Yuk simak fakta berdirinya brand Coach dari rangkuman berbagai sumber ini idngoal!
Sejarah Berdirinya Brand Coach
1. Berawal dari workshop kulit milik keluarga
Berdiri tahun 1941, brand Coach berawal dari bisnis keluarga berupa workshop dompet kulit di New York. Pasangan suami-istri, Miles dan Lilian Cahn, bergabung dalam usaha kecil tersebut di tahun 1946 karena keahlian mereka di bidang barang material kulit dan manufaktur tas kulit. Butuh waktu 4 tahun hingga pasangan Cahn dipercaya untuk mengambil alih bisnis keluarga dengan nama Manhattan Leather Bags sebelum berubah menjadi Coach Leatherware.
2. Ekspansi pembuatan tas perempuan
Fokus bisnis Coach pada awalnya adalah aksesori laki-laki dari kulit. Namun Lilian mencetuskan ide untuk memproduksi tas perempuan dengan material kulit yang tengah dikembangkan suaminya––material kulit terinspirasi dari karakteristik sarung tangan baseball.
Koleksi pertama yang terdiri dari 12 tas perempuan laris dipasaran sehingga mereka memutuskan untuk fokus pada produk baru ini.
Cahn pun merekrut Bonnie Cashin, desainer sportswear, pada tahun 1961. Ia membuat tas perempuan semakin revolusioner dengan tambahan kantung sisi, kantung koin, dan warna yang lebih cerah dibandingkan biasanya. Cashin juga otak dibalik logo ikonis Coach, kereta kuda, yang diperkenalkan sejak 1962, Beauties!
3. Puncak popularitas & perubahan nama perusahaan
Pengembangan bisnis global Coach didongkrak oleh Lew Frankfort sebagai CEO dan Reed Krakoff sebagai direktur kreatif sejak tahun 1996. Prinsip mereka adalah membuat produk yang fungsional, ringan, trendi, tapi tetap terjangkau––4 nilai yang hingga kini dipegang label Coach. Berkat transformasi tersebut, tas Coach mencapai puncak popularitas di era 90an. Krakoff juga menuangkan ide kreatifnya pada aksesori lain, seperti tali jam tangan, dompet, case handphone, dan lainnya, Beauties.
Bisnis keluarga skala kecil pun kian berkembang hingga menjadi perusahaan fashion global. Mereka pun mengganti nama menjadi Coach, Inc. pada tahun 2000. Namun sejak tahun 2017, Coach, Inc. kembali mengubah nama perusahaan menjadi Tapestry, Inc. di mana perusahaan induk tersebut menaungi label Coach New York, Kate Spade New York, dan Stuart Weitzman.
4. Monogram double C yang ikonis
Cetakan double C yang kini sering ditemukan pada berbagai aksesori, seperti tas atau lanyard Coach, pertama diperkenalkan pada Signature Collection tahun 2001, Beauties. Koleksi tas minimalis dengan eksterior kulit bermotif huruf C ini menjadi daya tarik tersendiri. Jacquard double C yang mudah dikenali sekarang menjadi ikonis dan bisa ditemukan pada mayoritas produk Coach betcepat.
0 komentar:
Posting Komentar